Proses terjadinya flek hitam-melasma - KHAFA SKIN CARE

Proses terjadinya flek hitam-melasma

2 tahun yang lalu

PROSES TERJADINYA FLEK HITAM/MELASMA

Pato genesis

Pada umumnya mengenai wanita usia dewasa atau masa subur dan pertengahan. Melasma lebih banyak dijumpai pada orang dengan kulit berwarna, yaitu kulit tipe IV-VI.7 Fitzpatrick9 membagi jenis kulit manusia menjadi 6 kelompok berdasarkan kepekaannya terhadap sinar matahari, yaitu :

  1. Tipe I, golongan orang yang selalu terbakar sinar matahari, dan tidak pernah menjadi coklat tua, memiliki warna dasar kulit putih.
  2. Tipe II, golongan orang yang mudah terbakar sinar matahari, sulit mengalami perubahan warna coklat tua, warna dasar kulit putih.
  3. Tipe III, golongan orang yang sedikit terbakar sinar matahari setelah terpajan dan sedikit berubah warna colat tua, warna dasar kulit putih.
  4. Tipe IV, golongan orang sulit terbakar sinar matahari dan mengalami perubahan warna coklat tua, warna dasar kulit coklat muda.
  5. Tipe V, golongan orang yang jarang terbakar sinar matahari dan mudah berubah warna coklat tua, warna dasar kulit coklat.
  6. Tipe VI, golongan yang tidak pernah terbakar sinar matahari, selalu berubah warna coklat tua, warna dasar kulit coklat tua sampai hitam.

Pemilik kulit tipe I-II biasanya orang Kaukasia, tipe III-IV biasanya orang Mongoloid, tipe IV-V orang Polinesia, dan tipe VI adalah orang Negro. Orang Asia memiliki kulit berwarna kuning sampai sawo matang dan termasuk jenis kulit Asia, yang menurut Fitzpatrick termasuk tipe IV dan V.7

Patogenesis melasma masih banyak yang belum diketahui. Tetapi banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya melasma, yaitu :

  1. Peningkatan produksi melanosom karena hormon maupun karena sinar ultra violet. Melasma dianggap merangsang melanosit atau pigmen memproduksi sel hormon seks wanita esterogen dan progesteron untuk menghasilkan lebih banyak pigmen melanin saat kulit terkena sinar matahari.4 Perempuan dengan jenis kulit coklat muda yang tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari yang intens, sangat rentan untuk mengembangkan kondisi ini. Kenaikan melanosom ini juga disebabkan karena bahan farmakologik seperti perak dan psoralen.
  2. Penghambatan dalam Malpighian cell turn over, keadaan ini dapat terjadi karena obat sitostatik.15

 

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. Abdullah, Benny.2009. Dermatologi. Airlangga University Press, Surabaya.
  2. Andrianto,Petrus. 1988. Dermatovenerologi. EGC, Jakarta.h.110-111.
  3. Fitzpatrick,R,Rokhsar,C, 2005. The Treatment of Melasma with Fractional Photothermolysis a Pilot Study, Journal American Society dor Dermatology Surgery,Inc.
  4. Goldstein BG, Goldstein AO. 1998. Dermatologi Praktis. Hipokrates, Jakarta, pp.229-230.
  5. Graham, Brown, Burns T. 2005.Lectures Notes on Dermatology. Erlangga, Jakarta.
  6. Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates, Jakarta, 35-45.
  7. James WD, Berger TG. 2006. Andrew’s Disease of The Skin Clinical Dermatology, 10th Edition.Elsivier,Philadelphia, pp.854-855.
  8. Johnson, Bernett L. 1987. Disorders of Pigmentaion. In: Bondi Edward E. Dermatology Diagnosis and Therapy. Departement of Dematology University of Pennsylvania School of Medicine,Philadelphia,pp.201-202.
  9. Laperee H, Boone B, Schepper SD et al. Hypomelanoses and Hypermelanoses. In:Armando A, James ST, Apra S, editors.Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York: McGraw – Hill; 2008. p.622
  10. Lawrence, Clifford M. Dermatology Color Atlas and Text. Europe : Wolfe.
  11. Muriastutik,Dwi et al. 2010. Melasma. Dalam: Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 2. Airlangga Press,Surabaya,h.173-175.
  12. Notoatmodjo,S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
  13. Sawitri, Dwi Muriastutik et al. 2005. Melasma. Dalam: Pedoman Diagnosis dan Terapi BAG/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. RSU.Dr.Soetomo, Surabaya, h.109-111
  14. Siregar,S.2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi 2. EGC, Jakarta,h.279-280.
  15. Soepardiman, Lily. 2006. Kelainan Pigmen. Dalam: Djuanda Adhi, Hamzah Mochtar, Aisah Siti. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.Edisi 4.Balai Penerbit FKUI,Jakarta,h.289-292.
  16. Wolff, Klaus. 2009. Pigmentary Disorders. In : Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. 6th Edition.McGraw-Hill,USA, pp.344-346.


Artikel Terkait