Definisi dan penyebab flek hitam-melasma - KHAFA SKIN CARE

Definisi dan penyebab flek hitam-melasma

2 tahun yang lalu

DEFINISI DAN PENYEBAB FLEK HITAM-MELASMA

 

Definisi

Melasma dalam bahasa Yunani dikenal dengan “black spot” yang artinya titik hitam, kloasma16 merupakan hipermelanosis kutaneus yang ditandai dengan makula hiperpigmentasi pada area wajah yang terpajan sinar matahari. Namun kadang-kadang dapat dijumpai pada leher dan dagu.8

Melasma   juga  dikenal  dengan  nama  kloasma  atau  mask  of  pregnancy.8,16 Melasma adalah hipermelanosis yang didapat (acquired) biasanya tidak merata terutama pada wajah, memiliki lesi berupa makula yang tidak merata berwarna coklat muda sampai coklat tua, berkembang lambat, dan umumnya simetrik,9 terutama bila mengenai pipi, sedangkan penyebarannya menyerupai topeng.6

Gambar 2.1

Melasma10

 

 

Etiologi

Etiologi melasma sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Faktor kausatif yang dianggap berperan pada patogenesis melasma adalah :

  1. Genetik, dilaporkan adanya kasus keluarga sekitar 20-70%
  2. Sinar ultra violet, dapat memacu proses pembentukan pigmen melanin. Spektrum sinar matahari ini merusak gugus sulfhidril di epidermis yang merupakan penghambat enzim tirosinase dengan cara mengikat ion Cu dari enzim tersebut. Sinar ultra violet menyebabkan enzim tirosinase tidak dihambat lagi sehingga memacu proses melanogenesis.
  3. Hormon, seperti esterogen, progesteron, dan MSH (Melanin Stimulating Hormone) berperan pada terjadinya melasma.14 Pada kehamilan, melasma biasanya meluas pada trimester ke-3. Perubahan pigmen yang mengganggu secara kosmetik terjadi sampai 75% pada wanita hamil. Pada pemakai pil kontrasepsi, melasma tamapak dalam 1 bulan sampai 2 tahun setelah dimulai pemakaian pil tersebut.
  4. Obat, seperti difenil hidantoin, mesantoin, klorpromasin, sitostatik, dan minosiklin dapat menyebabkan timbulnya melasma. Obat ini dtimbun di lapisan dermis bagian atas dan secara kumulatif dpat merangsang melanogenesis.
  5. Ras, melasma banyak dijumpai pada golongan kulit berwarna gelap.
  6. Kosmetika, pemakaiannya yang mengandung parfum, zat pewarna, atau bahan-bahan tertentu dapat menyebabkan fotosensitivitas yang mengakibatkan timbulnya hiperpigmentasi pada wajah, jika terpajan sinar matahari.
  7. Idiopatik.8,15

 

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. Abdullah, Benny.2009. Dermatologi. Airlangga University Press, Surabaya.
  2. Andrianto,Petrus. 1988. Dermatovenerologi. EGC, Jakarta.h.110-111.
  3. Fitzpatrick,R,Rokhsar,C, 2005. The Treatment of Melasma with Fractional Photothermolysis a Pilot Study, Journal American Society dor Dermatology Surgery,Inc.
  4. Goldstein BG, Goldstein AO. 1998. Dermatologi Praktis. Hipokrates, Jakarta, pp.229-230.
  5. Graham, Brown, Burns T. 2005.Lectures Notes on Dermatology. Erlangga, Jakarta.
  6. Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates, Jakarta, 35-45.
  7. James WD, Berger TG. 2006. Andrew’s Disease of The Skin Clinical Dermatology, 10th Edition.Elsivier,Philadelphia, pp.854-855.
  8. Johnson, Bernett L. 1987. Disorders of Pigmentaion. In: Bondi Edward E. Dermatology Diagnosis and Therapy. Departement of Dematology University of Pennsylvania School of Medicine,Philadelphia,pp.201-202.
  9. Laperee H, Boone B, Schepper SD et al. Hypomelanoses and Hypermelanoses. In:Armando A, James ST, Apra S, editors.Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York: McGraw – Hill; 2008. p.622
  10. Lawrence, Clifford M. Dermatology Color Atlas and Text. Europe : Wolfe.
  11. Muriastutik,Dwi et al. 2010. Melasma. Dalam: Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 2. Airlangga Press,Surabaya,h.173-175.
  12. Notoatmodjo,S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
  13. Sawitri, Dwi Muriastutik et al. 2005. Melasma. Dalam: Pedoman Diagnosis dan Terapi BAG/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. RSU.Dr.Soetomo, Surabaya, h.109-111
  14. Siregar,S.2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi 2. EGC, Jakarta,h.279-280.
  15. Soepardiman, Lily. 2006. Kelainan Pigmen. Dalam: Djuanda Adhi, Hamzah Mochtar, Aisah Siti. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.Edisi 4.Balai Penerbit FKUI,Jakarta,h.289-292.
  16. Wolff, Klaus. 2009. Pigmentary Disorders. In : Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. 6th Edition.McGraw-Hill,USA, pp.344-346.


Artikel Terkait


  2 tahun yang lalu
  2 tahun yang lalu
  2 tahun yang lalu