Gambaran klinis flek hitam-melasma - KHAFA SKIN CARE

Gambaran klinis flek hitam-melasma

2 tahun yang lalu

GAMBARAN KLINIS DAN KLASIFIKASI

 

Lesi melasma berupa makula berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas tegas dengan tepi tidak teratur seperti peta dan biasnya simetris. Perjalan penyakit kronis dan mengalami eksaserbasi bila terkena sinar matahari. Biasanya terjadi setelah kehamilan yang berulang-ulang dan dapat mengadakan resolulsi setelah melahirkan atau penghentian oral kontrasepsi.11 Melasma sering pada pipi, dan hidung yang disebut pola malar. Pola mandibular terdapat pada dagu, sedangkan pola sentrofasial di pelipis, dahi, alis, dan bibir atas. Warna keabu-abuan atau kebiru-biruan terutama pada tipe dermal.

Terdapat beberapa jenis melasma dapat dibedakan berdasarkan ditinjau dari gambaran klinis, pemeriksaan histopatologik, dan pemeriksaan sinar Wood.

  • Berdasarkan gambaran klinis :
  1. Bentuk sentrofasial meliputi daerah dahi, hidung, pipi bagian medial, bawah hidung, serta dagu (63%).
  2. Bentuk malar meliputi hidung dan pipi bagian lateral (21%).
  3. Bentuk mandibular meliputi daerah mandibula (16%).
  • Berdasarkan pemeriksaan dengan sinar Wood :9
  1. Tipe epidermal, melasma tampak lebih jelas dengan sinar Wood dibandingkan dengan sinar biasa.
  2. Tipe dermal, dengan sinar Wood tak tampak warna kontras dibanding dengan sinar biasa.
  3. Tipe campuran, tampak beberapa lokasi lebih jelas sedang lainnya tidak jelas.

Perbedaan tipe-tipe ini sangat berarti pada pemberian terapi, tipe dermal lebih sulit diobati dibanding tipe epidermal.

  • Berdasarkan pemeriksaan histopatologis :
  1. Melasma tipe epidermal, umumnya berwarna coklat, melanin terutamaterdapat pada lapisan basal dan suprabasal. Kadang-kadang di seluruh stratum korneum dan stratum spinosum.
  2. Melasma tipe dermal, berwarna coklat kebiruan, terdapat makrofag bermelanin di sekitar pembuluh darah di dermis bagian atas dan bawah, pada dermis bagian atas terdapat fokus-fokus infiltrat.15

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. Abdullah, Benny.2009. Dermatologi. Airlangga University Press, Surabaya.
  2. Andrianto,Petrus. 1988. Dermatovenerologi. EGC, Jakarta.h.110-111.
  3. Fitzpatrick,R,Rokhsar,C, 2005. The Treatment of Melasma with Fractional Photothermolysis a Pilot Study, Journal American Society dor Dermatology Surgery,Inc.
  4. Goldstein BG, Goldstein AO. 1998. Dermatologi Praktis. Hipokrates, Jakarta, pp.229-230.
  5. Graham, Brown, Burns T. 2005.Lectures Notes on Dermatology. Erlangga, Jakarta.
  6. Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates, Jakarta, 35-45.
  7. James WD, Berger TG. 2006. Andrew’s Disease of The Skin Clinical Dermatology, 10th Edition.Elsivier,Philadelphia, pp.854-855.
  8. Johnson, Bernett L. 1987. Disorders of Pigmentaion. In: Bondi Edward E. Dermatology Diagnosis and Therapy. Departement of Dematology University of Pennsylvania School of Medicine,Philadelphia,pp.201-202.
  9. Laperee H, Boone B, Schepper SD et al. Hypomelanoses and Hypermelanoses. In:Armando A, James ST, Apra S, editors.Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York: McGraw – Hill; 2008. p.622
  10. Lawrence, Clifford M. Dermatology Color Atlas and Text. Europe : Wolfe.
  11. Muriastutik,Dwi et al. 2010. Melasma. Dalam: Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 2. Airlangga Press,Surabaya,h.173-175.
  12. Notoatmodjo,S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
  13. Sawitri, Dwi Muriastutik et al. 2005. Melasma. Dalam: Pedoman Diagnosis dan Terapi BAG/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. RSU.Dr.Soetomo, Surabaya, h.109-111
  14. Siregar,S.2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi 2. EGC, Jakarta,h.279-280.
  15. Soepardiman, Lily. 2006. Kelainan Pigmen. Dalam: Djuanda Adhi, Hamzah Mochtar, Aisah Siti. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.Edisi 4.Balai Penerbit FKUI,Jakarta,h.289-292.
  16. Wolff, Klaus. 2009. Pigmentary Disorders. In : Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. 6th Edition.McGraw-Hill,USA, pp.344-346.


Artikel Terkait